Label

Sabtu, 16 April 2011

Salah Kaprah Ujian Nasional??

            Nggak terasa waktu begitu cepat, hingga diri ini pun tak sadar dengan datangnya sebuah pesta… ya, pesta  untuk fullthinking yg dirasa begitu menakutkan bagi semua siswa…. tentunya bagi mereka yg akan menyandang gelar kelulusan di tahun ini. Dan hari-hari pun terasa begitu padat, selalu diwarnai oleh KBM (kegiatan belajar mengajar) di sekolah dengan mata pelajaran yg akan diujikan kepada seluruh siswa di Nusantara….. apalagi ada jam tambahan untuk mereka, yg akan menambah beban pikiran mereka hingga merasa seperti ada bom waktu yg ingin meledak kapan saja diotak mereka. Ada yg bilang pusing, malas, g’enak, bosen, lelah, dan berbagai alasan ini dan itu.
Sepertinya mereka belum sadar bahwa yang akan mereka hadapi adalah sebuah batu karang yg menjulang tinggi keangkasa yg akan menghadang langkah-langkah mereka untuk melangkah kemasa depan yang lebih baik. Kenapa demikian? Mudah saja untuk menjawabnya, ini analoginya…..
ada sebuah jembatan penghubung antara dua daerah berbeda. Daerah pertama, adalah daerah untuk orang-orang yang kehidupannya kurang menguntungkan dan serba tidak menyenangkan. Daerah yang Kedua, merupakan daerah yang penuh dengan keuntungan, dan sesuatu yg serba dinginkan oleh manusia.  ketika orang yg di daerah pertama tidak pernah berhasil menyebrangi jembatan itu tentu ia tidak akan pernah tahu seluk beluk daerah yang di seberang sana bukan? Yg mereka tahu hanyalah daerah yg ditempatinya, yakni daerah pertama yg kurang menguntungkan. Berbeda dengan orang yang sudah berhasil melewati jembatan ini…. ia tentu lebih mendapatkan keuntungan di daerah kedua ini dari pada yg pertama. Bagitu juga siswa dan Ujian Nasional…. Layaknya jembatan penghubung tadi… Tapi jangan terlalu khawatir and deg-deg’kan. Masih banyak juga alternative lain untuk menyebrang ke daerah yang lebih baik itu, but nanti aja bahasnya. Sekarang kita bicarakan permasalahan dan realitas kaum pelajar sekarang ketika menyambut datangnya datangnya pesta otak tahunan ini… oke….. ^_^
Salah Kaprah Menyambut Pesta
Ehmmm…. Rasanya tidak kalah seru dengan acara Teve… berbagai persiapan ini dan itu pun sudah disediakan oleh mereka (siswa yg akan menghadapi UN), bahkan dari pihak sekolah itu sendiri. Lihat saja bagaimana aksi-aksi mereka menjalani kesehariannya di sekolah, dari adanya jam tambahan belajar dikelas, acara Try Out yg diselengarakan di setiap sekolah, bahas soal-soal latihan sampai dengan yang namanya acara istighosah yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Ada yg ikut les tambahan, mengikuti acara Try Out yg diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu agar mereka bisa lulus dan mendapatkan nilai yg sungguh memuaskan sehingga dapat masuk ke Universitas yg menjadi impian dan tujuan mereka. Betapa hebatnya perjuangan mereka yg ingin mendapatkan gelar kelulusan ini, dari padatnya aktivitas disekolah sampai dengan aktivitas di luar sekolah yg mereka lakukan untuk belajar. Ternyata berbagai cara telah dilakukan oleh mereka yg ingin berhasil.
 Eitzz…. tapi coba dech lihat dulu mereka yang maunya serba instan, yang usahanya rada’ gak jelas, remang-remang, alias dengan cara yg curang dan lain-lain. Do’anya juga serba aneh-aneh, yang sangat melenceng dari agama ini. Kayaknya mereka sudah tidak mengindahkan batas-batas yg benar, bagaimana cara berusaha agar tidak keluar dari bingkai sayari’at Islam. Maunya sih ingin hasil yang terbaik and gak mau berusaha keras…. Tapi lihat aja jadinya, apa saja yg nantinya akan mereka dapatkan dengan tingkah lakunya yg serba konyol itu…. Heehe

1. Ke Dukun
Ehm, jangan heran Sobat Muslim! Di Indonesia ini masih banyak juga lho orang yg keyakinannya masih berbau mistis, (animisme-dinamisme) yg agama Islamnya hanya asal-asalan, banyak juga orang tua takut akan ketidak lulusan anaknya, sehingga mereka pergi ke Dukun untuk meminta aji-aji, jimat atau pensil dan penghapus yang sudah di do’ain ama dukunnya. Agar hasil dari pada UN nya menjadi lebih baik, dan pikirnya juga enak bagi anaknya (siswa) karena nggak begitu kerja keras melototin buku-buku pelajarannya. Waduh, bahaya khan kalo sampe’ seperti ini, kelakuan orang-orang macam ini tentu sangat tidak disukai Allah Swt dan tentu bernilai dosa…. Lho, beneran Sobat Muslim! Ini dalilnya… “Sesungguhnya jampi-jampi, jimat penangkal dan guna-guna adalah kemusyrikan”. (HR. Ahmad : I/31, Abu Dawud : 3883, Al Hakim : 4/418) dan kemusyrikan adalah pangkal kerugian dan dosa…. Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (At-Taubah : 113).

2. Via SMS

                Ini nih, yg sekarang lagi marak dikalangan siswa. Praktek-praktek ini juga tak luput dari persiapan siswa yg nakal bin kurang ajar, heehe…. Waktu ngerjain Ujian…. eh, kok malah sempet-sempetnya untuk sms’an, iya kalo nggak ketahuan sih enak… kalo kepergok gimana? Tentu bahaya bukan? Hal ini tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tapi juga orang lain Sobat Muslim! Kita nanti pasti akan rugi waktu jika hanya mengandalkan and nungguin sms dari temen, waktu kita terbatas untuk mengerjakan soal-soal itu. Lagi pula kita juga akan mengganggu konsentrasi teman-teman kita yang lagi asyik ngerjain Ujian. Belom lagi sanksi yg akan diberikan kepada si pelaku-pelakunya…. Bisa juga tidak lulus gara-gara dianya didiskualifikasi dari Ujian Nasional. Nah, yg ini juga, banyak juga praktek sms palsu yg sering beredar dikala Ujian Nasional dimulai sehingga hal ini sangat rawan, mengingat apakah jawaban itu membantu kita atau malah menjerumuskan kita. Bukannya menakuti-nakuti nggak lulus, tapi kenyataaannya begitu! Untuk Lulusan tahun 2010 kemarin, jumlah siswa yg gagal cukup banyak, salah satu faktornya adalah banyak beredarnya kiriman sms palsu dari orang-orang yg tidak dikenal kepada siswa-siwa….. kalo ditelaah labih dalam, Islam ternyata dari dulu juga nggak ngebolehin setiap hamba Allah untuk berbuat curang.  Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. sampai ke Madinah, diketahui bahwa orang-orang Madinah termasuk yang paling curang dalam takaran dan timbangan. Maka Allah menurunkan ayat ini “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.” (Al-Muthaffifiin : 01) sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang. Setelah ayat ini turun orang-orang Madinah menjadi orang yang jujur dalam menimbang dan menakar. (Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.) nah, dengan begini kita tentu tahu bahwa berbuat curang itu tidaklah diperbolehkan dalam Islam, baik dalam aktivitas berdagang maupun aktivitas yg lain.

Berikthtiar dan Berdo’alah..!!
                Nah, bagaimana? Ternyata berusaha dengan cara yg halal itu harus kita jadikan pegangan, jangan sampai kita melanggar batas-batas syari’ah Islam. Oke… ^_^ jika tadi sudah tahu bahwa cara yg nggak baik kita musti tinggalin, maka kita harus cari alternative lain. Masih ada banyak alternatif-alternatif. Banyak banget khan progam-progam sekolah yg diselenggarakan untuk acara persiapan UN, ada Try Out, Isthigosah, jam MaPel tambahan, dan seabreg acara lainnya. Tapi rasanya tidaklah cukup untuk mendapatkan hasil yg maksimal jika kita hanya mengandalkan progam-progam dari sekolah saja, ikhtiar dari diri sendiri pun juga perlu menjadi titik focus kita. Kita harus belajar mandiri di rumah dan  berdo’a kepada Sang Pemilik Ilmu… Allah Swt…. Do’a dan ikhtiar (usaha) ini ibaratkan sebuah koin dengan dua sisinya, ia merupakan sebuah kesatu paduan yg valid…. Jangan sampe’ cuma berusaha yang semangat tapi do’anya loyo, jangan sampe’ juga kalo kita cuma berdo’a melulu tapi berusahanya nggak sama sekali..…  jangan Sobat Muslim! Kita harus seimbang dalam kedua hal ini. “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’du : 11) Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku (Allah), niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Qs. Al-Mu’min : 60)
                Usaha yg bisa kita lakukan hanyalah belajar, belajar, dan belajar, manfaatkan waktu kita dengan sebaik mungkin, membaca buku Mapel dan mengerjakan soal-soal merupakan salah satu cara yg cukup efektif. Kita juga bisa mengadakan Studying Groups (kelompok belajar) dengan temen-temen kita. Ataupun diskusi kecil-kecilan dengan temen-temen kita yg lebih pinter dan mumpuni untuk penguasaan ilmu pelajarannya. Dan yg memang sudah lebih pinter dari temen-temennya, jangan sungkan untuk menyodorkan bantuan kepada mereka-mereka yg membutuhkan bantuanmu. Ajaklah mereka, jangan dibiarkan mereka kesusahan dalam menuntut ilmunya. Lumayan kan dapat tambahan pahala sedikit? Heehe dan tentu ilmu kita juga akan bertambah manakala kita berusaha untuk menyampaikan dan mengeksperiskannya, jangan dibiarin ngendon diotak melulu, ilmu itu sebenernya bermanfaat jika kita mengamalkannya. Percuma jika hanya kita jadi’in sebuah unek-unek di dalam benak kita sendiri. Tapi perlu diperhatikan, “Pelajarilah ilmu yg baik dan yg tidak melanggar bingkai Islam”, jangan malah mempelajari ilmu seks terus dipraktek’in ama patnernya alias zinah…. Na’udzubillah min dzalik….! Itu salah alamat euyy…..
                Eh, jangan lupa berdo’anya juga ditingkatkan, lalantunkanlah do’a-do’a dengan rutin dan cara yg baik. Janganlah berlebih-lebihan sampai-sampai pergi ke dukun, kepunden, tempat angker dan lain sebagainya. “Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al-A’raaf : 55). Sholat malam juga merupakan cara yg ampun apalagi dengan puasa sunnahnya seperti puasa senin-kamis! Jadi, mulailah dari sekarang juga…. Waktu kita sangat terbatas! Oke, jazakallah khair…… ­^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar